Pengertian Analogi lengkap dengan contohnya


Analogi
Dalam kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang satu istilah dalam bahasa indonesia yaitu ANALOGI. Sebelum kita mulai membahas tentang analogi, penulis akan bertanya kepada pembaca, "Pernahkah anda membaca atau menjelaskan suatu istilah atau penggambaran sesuatu yang sulit anda ucapkan namun anda mencoba menjelaskan dengan perumpamaan atau istilah lain untuk menjelaskan?" jika pernah maka itulah yang dinamakan dengan analogi. Selengkapnya yuk, kita simak penjelasan berikut :

A.Pengertian Analogi
Ada beberapa pengertian analogi yang penulis rangkum dari beberapa referensi yaitu :

  1. Pengertian analogi menurut KBBI : analogi adalah persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan.
  2. Menurut Wikipedia : analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk kata yang menjadi dasar bentuk kata yang lain.
  3. Menurut Dr. Ibrahim Anis Salah satu tokoh linguistik modern Arab mengatakan bahwa : analogi adalah mengubah bentuk suatu hal atau suatu benda dari yang tidak diketahui dengan yang diketahuinya.
  4. Menurut Ferdinand de Saussure Seorang bapak linguistik modern tahun 1857 – 1913 dalam bukunya Course de Linguistique Generale menyatakan bahwa: analogi adalah bentuk peniruan dari satu bentuk menjadi bentuk lainnya dengan syarat bentuk tiruan tersebut harus sama dan sesuai dengan yang ditirunya.
Secara umum menurut kami dapat disimpulkan bahwa analogi adalah sebuah penalaran yang didapatkan dari proses penggambaran sesuatu hal melalui persamaan antara bentuk kata yang menjadi dasar kedalam bentuk kata atau istilah lain yang memiliki arti sama. 

B.Contoh Analogi
Contoh analogi dalam kalimat
Kurang jelas rasanya jika sebuah penegrtian analogi tidak didukung dengan contoh penggunaanya, untuk itu mari cermati beberapa contoh kalimat berikut yang mengandung analogi :
  1. Lantunan ayat yang dibacanya menyejukkan hati laksana menghirup embun dipagi hari
  2. Ruangan itu begitu sepi laiknya pemakaman diwaktu malam hari
  3. Sungguh lentur tubuh anak itu seperti karet
  4. Hidup tanpa cinta bagaikan taman tak berbunga
  5. Tubuhnya kurus laiknya sebatang lidi
  6. Membangunkanmu saat tidur sangat sulit seperti membangunkan mayat

Contoh Penggunaan analogi dalam puisi


"Surat kepada Bunda : Tentang calon menantunya" (WS. Rendra)

Mamma yang tercinta,
akhirnya kutemukan juga jodohku
seseorang yang bagai kau:
sederhana dalam tingkah dan bicara
serta sangat menyayangiku.

Terpupuslah sudah masa-masa sepiku.
Hendaknya berhenti gemetar rusuh
hatimu yang baik itu
yang selalu mencintaiku.
Kerna kapal yang berlayar
telah berlabuh dan ditambatkan.
Dan sepatu yang berat serta nakal
yang dulu biasa menempuh
jalan-jalan yang mengkhawatirkan
dalam hidup lelaki yang kasar dan sengsara,
kini telah aku lepaskan
dan berganti dengan sandal rumah
yang tenteram, jinak dan sederhana.

Mamma,
Burung dara jantan yang nakal
yang sejak dulu kau piara
kini terbang dan menemu jodohnya.
Ia telah meninggalkan kandang yang kau buatkan
dan tiada akan pulang
buat selama-lamanya.
Ibuku,
Aku telah menemukan jodohku.
Janganlah kau cemburu.
Hendaknya hatimu yang baik itu mengerti:
pada waktunya aku mesti kau lepaskan pergi.

Begitu kata alam. Begitu kau mengerti:
Bagai dulu bundamu melepas kau
kawin dengan ayahku. Dan bagai
bunda ayahku melepaskannya
untuk mengawinimu.
Tentu sangatlah berat.
Tetapi itu harus, Mamma!
Dan akhirnya tak akan begitu berat
apabila telah dimengerti
apabila telah disadari.

Hari Sabtu yang akan datang
aku akan membawanya kepadamu.
Ciumlah kedua pipinya
berilah tanda salib di dahinya
dan panggillah ia dengan kata: Anakku!

Bila malam telah datang
kisahkan padanya
riwayat para leluhur kita
yang ternama dan perkasa.
Dan biarkan ia nanti
tidur di sampingmu.

Ia pun anakmu.
Sekali waktu nanti
ia akan melahirkan cucu-cucumu.
Mereka akan sehat-sehat dan lucu-lucu.
Dan kepada mereka
ibunya akan bercerita
riwayat yang baik tentang nenek mereka:
bunda-bapak mereka.

Ciuman abadi
dari anak lelakimu yang jauh,


“Sajak kecil tentang cinta" (Karya : Sapardi Djoko Damono)

Mencintai angin harus menjadi siut
Mencintai air harus menjadi ricik
Mencintai gunung harus menjadi terjal
Mencintai api harus menjadi jilat
Mencintai cakrawala harus menebas jarak
MencintaiMu harus menjadi aku

Iklan Atas Artikel

Iklan

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel