Puisi Singkat dan kata-kata penyemangat karya Wiji Thukul

Kumpulan puisi pendek/kata-kata Singkat pembangkit semangat karya Widji Thukul, Kumpulan Puisi Lawas, Kumpulan puisi sastrawan besar indonesia.


1. Puisi Kemerdekaan

Kemerdekaan adalah nasi

Dimakan jadi tai

(Puisi "Kemerdekaan", Agustus 1982)



2. Jam

Tak usah terkejut pun

putar jarum jam akan merajutmu

kisah lama yang selalu bisu

menabur belantara pertanyaan baru

(Puisi "Jam" Angke, 9 Maret 1983)



3. Asmaradana

mabura

mabura menyang ngendi

aku ora nggondheli

mabura

mabura tekan ngendhi

aku tetep nututi

tresnaku merdhika cah ayu!

(Puisi "Asmaradana" Semarang, Februari 1986)



4. Monumen Bambu Runcing

monumen bambu runcing

di tengah kota

menuding dan berteriak merdeka

di kakinya tak jemu juga

pedagang kaki lima berderet-deret

walau berulang-ulang

dihalau petugas ketertiban

(Puisi "Monumen Bambu runcing" Semarang, 1 maret 1986)


5. Puisi Ngamen

Inilah puisi jalanan, puisi ngamen,

puisi yang tidak butuh legitimasi

dari dewan kesenian

(Puisi Ngamen, 7 September 1987)


6. Busuk

Derita sudah matang bung

bahkan busuk

: tetap di telan?

(Puisi "Busuk" 17 Nopember 1996)



7. Hukum

Semua bengkok

mana yang lurus?

: juga hukum


("Hukum" 17 November 1996)





Iklan Atas Artikel

Iklan

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel