Kumpulan Puisi Kahlil Gibran "Penyair"
Saturday, April 6, 2019
Edit
"Penyair"
Dia adalah rantai penghubung
antara dunia ini dan dunia akan datang
kolam air manis buat jiwa-jiwa yang kehausan
Dia adalah sebatang pohon tertanam
di lembah sungai keindahan
memikul bebuah ranum
bagi hati lapar yang mencari
Dia adalah seekor burung "nightingale"
menyejukkan jiwa yang dalam kedukaan
menaikkan semangat dengan alunan melodi indahnya
Dia adalah sepotong awan putih dilangit cerah
naik dan mengembang memenuhi angkasa
kemudian mencurahkan kurniaanya diatas padang kehidupan
membuka kelopak mereka bagi menerima cahaya
Dia adalah malaikat diutus Yang Maha Kuasa mengajarkan Kalam Ilahi
seberkas cahaya gemilang tak kunjung padam
tak terliput gelap malam
tek tergoyang oleh angin kencang, Ishtar dewi cinta meminyakinya dengan kasih sayang
dan nyanyian apollo menjadi cahayanya.
Dia adalah manusia yang selalu bersendirian,
hidup serba sederhana dan berhati suci
Dia duduk di pangkuan alam mencari inspirasi Ilham
dan berjaga di keheningan malam, menanyikan turunnya Ruh.
Dia adalah si tukang jahit yang menjahit bening hatinya diladang
kasih sayang dan kemanusiaan menyuburkannya
Inilah penyair yang dipinggirkan oleh manusia pada zamannya,
dan hanya dikenali sesudah jasad di tinggalkan
dunia pun mengucapkan selamat tinggal dan kembali ia pada Ilahi
Inilah penyair yang tak minta apa-apa dati manusia kecuali seluas senyuman
inilah penyair yang penuh semangat
dan memenihi cakrawala dengan kata-kata indah
namun manusia tetap menafikan kewujudan keindahannya
Sampai bila manusia terus terlena?
sampai bila manusia menyanjung penguasa
yang meraih kehebatan dengan mengambil kesempatan?
sampai bila manusia mengabaikan mereka yang boleh
memperlihatkan keindahan pada jiwa-jiwa mereka
simbol cinta dan kedamaian?
sampai bila manusia hanya akan menyanjung jasa orang yang sudah tiada?
dan melupakan si hidup yang dikelilingi penderitaan yang menghambakan hidup mereka
seperti lilin menyala bagi menunjukkan jalan yang benar
Bagi orang yang lupa dan Oh para penyair,
kalian adalah kehidupan dalam kehidupan ini,
telah engkau tundukkan abad demi abad termasuk tirainya.
Penyair...
suatu hari kau akan merajai hati-hati manusia,
dan kerana itu kerajaanmu adalah abadi.
Penyair...
periksalah mahkota berduriMu...
kau akan menemui kelembutan
di sebalik jambangan bunga-bunga laurel...