Mengenal Definisi pantun, Ciri-ciri Pantun dan Jenis-Jenis Pantun

Dari beberapa pembahasan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang pernah dipelajari di sekolah adalah tentang pantun, Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang keberadaannya masih eksis hingga kini.

Tidak hanya sebatas di bahas pada mata pelajaran sekolah, pantun juga biasa digunakan dalam beberapa acara adat seperti acara palang pintu dalam adat betawi. bahkan ada beberapa acara televisi yang menggunakan pantun untuk bahan tambahan acaranya.

Sering mendengar tentang pantun namun belum tentu kita tau tentang pantun, nah pada kesempatan ini penulis akan sedikit mengulas kembali pembahasan tentang pantun, mulai dari definisi pantun, ciri-ciri pantun hingga  jenis-jenis pantun.

Dengan adanya pembahasan ulang tentang pantun ini semoga pengetahuan dan wawasan pembaca dapat bertambah, sembari mengingat kembali pelajaran yang pernah dipelajari . Untuk lebih jelasnya simak pebahasan berikut :

A. Definisi Pantun 
Terdapat beberapa referensi mengenai definisi pantun, yang kesimpulan dari definisi tersebut hampir serupa, berikut adalah definisi pantun yang dikutip dari beberapa referensi :

 1. Definisi pantun Menurut Wikipedia
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa - bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata "patuntun" dalam bahasa minangkabau yang berari " Penuntun". pantun juga memiliki nama-nama lain di setiap daerah : dalam Bahasa Jawa, pantun dikenal dengan " Paparikan" dalam bahasa sunda  pantun disebut "Paparikan" dan dalam bahasa batak pantun dikenal dengan sebutan "umpasa".

 2. Definisi pantun Menurut Kamur Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Pantun merupakan salah satu bentuk puisi indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri dari empat baris yang bersajak a-b-a-b, tiap larik biasanya terdiri dari empat kata, baris pertama dan baris kedua bisanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi.

 3. Definisi pantun Menurut para ahli sastra

  • Menurut Kaswan Dan Rita ''2008:77" :  Pantun merupakan jenis puisi melayu lama yang satu baitnya terdiri atas empat larik dan bersajak a-b-a-b, larik pertama dan kedua berupa sampiran, sedangkan larik ketiga dan keempat berupa isi sampiran tidak berisi maksud hanya diambil rima persajaknya, jadi hendak membuat pantun, sebaiknya membuat dulu isinya kemudian menyusul sampirannya.
  • Menurut R.O. Winsted : Pantun tidaklah sebatas gubahan suatu kalimat yang mempunyai rima serta irama, namun ialah sebuah rangkaian kata yang indah untuk melukiskan suatu kehangatan cinta, kasih saying serta rindu, dendam, penuturnya.
  • Menurut Edi Dan Farika “2008:89”  :  Pantun merupakan bentuk puisi lama yang dikenal luas dalam berbagai bahasa di nusantara, dalam bahasa Jawa pantun dikenal sebagai parikan, sedangkan dalam bahasa sunda pantun dikenal sebagai paparikan.
  • Menurut Dr. R. Brandstetter : Beliau menyatakan bahwa pantun berasal dari akar kata tun, yang terdapat dalam berbagai bahasa di Nusantara, misalnya dalam sebuah bahasa Pampanga, tuntun bermakna teratur, didalam bahasa Tagalog, tonton bermakna bercakap sesuai dengan aturan tertentu, dalam bahasa Jawa Kuno, tuntun yang artinya benang dan atuntun yang berarti teratur serta metuntun yang artinya memimpin. Dalam bahasa Toba pantun yang artinya kesopanan atau kehormatan dalam bahasa Melayu pantun yang artinya quatrain yaitu sajak berbaris empat dengan rima a-b-a-b, sedangkan dalam bahasa sunda, pantun yang artinya cerita panjang yang bersanjak dan diiringi dengan musik.
  • Menurut Alisyahbana “2004:1” : Pantun merupakan puisi lama yang sangat dikenal oleh orang dulu atau sangat dikenal pada masyarakat lama. Pantun memiliki ciri-ciri seperti tiap bait terdiri dari empat baris dan setiap baris terdiri atas 4-6 kata atau 8-12 suku kata. Dimana baris pertama dan kedua disebut dengan sampiran dan baris ketiga dan keempat disebut dengan isi.
  • Menurut Surana “2010:31”: Beliau menyatakan bahwa pantun ialah sebuah bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik, yang berima silang “a-b-a-b”, larik pertama dan kedua disebut dengan sampiran atau bagian objektis, yang biasanya berupa sebuah lukisan alam atau hal apa saja yang dapat diambil sebagai suatu kiasan, larik ketiga dan keempat dinamakan isi atau bagian dari subjektif.
  • Menurut Hidayat “2010:1” : Pantun merupakan salah satu jenis puisi melayu lama yang secara luas dikenal di tanah air kita.

Dan mungkin masih banyak lagi pendapat lain mengenai pantun ini, yang mungkin tidak kami tulis satu persatu, jika pembaca mempunyai referensi lain mengenai pantun ini silahkan isi di kolom komentar.


Iklan Atas Artikel

Iklan

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel