Kumpulan Puisi Do'a Karya sastrawan terkenal Indonesia
Thursday, March 21, 2019
Edit
Berikut merupakan Kumpulan puisi Do'a karya sastrawan terkenal indonesia antara lain: Doa poyangku karya Amir Hamzah, Doa karya Chairil Anwar, Doa seorang serdadu sebelum perang karya WS. Rendra, Dalam Doaku karya Sapardi Djoko Damono, serta Doa karya H.B. Jassin
Doa Poyangku
Oleh : Amir Hamzah
Poyangku rata meminta sama
semoga sekali aku diberi
memetik kecapi, kecapi firdausi
menampar rebana, rebana swarga
Poyangku rata semua semata
penabuh bunyian kerana suara
suara sunyi suling keramat
kini rebana dicelah jariku
Tari tamparku membangkit rindu
kucoba serentak genta genderang
memuji kekasihku di mercu lagu
aduh, kasihan hatiku sayang
Alahai hatiku tiada bahagia
jari menari do'a semata
tapi hatiku bercabang dua
DOA
Oleh : Chairil Anwar
Kepada pemeluk teguh...
Tuhan Ku...
dalam termangu
aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu Panas suci,
tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhan Ku...
aku hilang bentuk,
remuk.
Tuhan Ku...
aku mengembara di negeri asing
Tuhan Ku...
di pintu-Mu aku mengetuk
aku tak bisa berpaling.
Doa Seorang Serdadu Sebelum Berperang
Oleh : WS. Rendra
Tuhanku'
WajahMu membayang di kota terbakar
dan firmanMu terguris diatas ribuan
kuburan yang dangkal
Anak menangis kehilangan bapa
tanah sepi kehilangan lelakinya
bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia
Apabila malam turun nanti
sempurnalah sudah warna dosa
dan mesiu kembali lagi bicara
waktu itu, Tuhanku'
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku
Malam dan wajahku
adalah satu warna
dosa dan nafasku
adalah satu udara
tak ada lagi pilihan
kecuali menyadari
-biarpun bersama penyesalan-
Apa yang bisa diucapkan
oleh bibirku yang terjajah?
sementara ku lihat kedua lenganMu yang capai
mendekap bumi yang menghianatiMu
Tuhanku
erat-erat kegenggam senapanku
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku
Dalam Do'aku
Oleh : Sapardi Djoko Damono
Dalam doaku subuh ini Kau menjelma langit yang semalaman tak
memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima
cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan
menerima suara-suara
Ketika matahari mengambang tenang diatas kepala, dalam doaku
Kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa,
yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil
kepada angin yang mendesau entah dari mana
Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja
yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting
dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah
dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu
Magrib ini dalam doaku Kau menjelma angin yang turun
sangat perlahan dari nun disana, bersijingkat dijalan
dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut,
dahi, dan bulu-bulu mataku
Dalam doa malamku Kau menjelma denyut jantungku.
yang dengan sabar bersitahan tyerhadap rasa sakit yang entah batasnya,
yang setia mengusut rahasia demi rahasia,
yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku
Aku mencintaimu,
itu sebabnya aku tak pernah selesai
mendoakan keselamatanmu
DOA
Oleh : H.B. Jassin
Diatas runtuhan lahir dan batin
oleh gempa peperangan dunia
dalam sedih dan duka dunia berjuang
terlahir Negara Indonesia Merdeka
Semoga bangsa mulia sempurna
senantiasa ingat kepada Tuhan
penjelmaan lahir segala yang indah
di dalam laku dan perbuatan
Ya Allah..Berikan ilham yang suci abadi
dalam pekerjaan bangsa kami
turut membentuk perdamaian dunia
manusia utama lahir dan batin
Doa Poyangku
Oleh : Amir Hamzah
Poyangku rata meminta sama
semoga sekali aku diberi
memetik kecapi, kecapi firdausi
menampar rebana, rebana swarga
Poyangku rata semua semata
penabuh bunyian kerana suara
suara sunyi suling keramat
kini rebana dicelah jariku
Tari tamparku membangkit rindu
kucoba serentak genta genderang
memuji kekasihku di mercu lagu
aduh, kasihan hatiku sayang
Alahai hatiku tiada bahagia
jari menari do'a semata
tapi hatiku bercabang dua
DOA
Oleh : Chairil Anwar
Kepada pemeluk teguh...
Tuhan Ku...
dalam termangu
aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu Panas suci,
tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhan Ku...
aku hilang bentuk,
remuk.
Tuhan Ku...
aku mengembara di negeri asing
Tuhan Ku...
di pintu-Mu aku mengetuk
aku tak bisa berpaling.
Doa Seorang Serdadu Sebelum Berperang
Oleh : WS. Rendra
Tuhanku'
WajahMu membayang di kota terbakar
dan firmanMu terguris diatas ribuan
kuburan yang dangkal
Anak menangis kehilangan bapa
tanah sepi kehilangan lelakinya
bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia
Apabila malam turun nanti
sempurnalah sudah warna dosa
dan mesiu kembali lagi bicara
waktu itu, Tuhanku'
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku
Malam dan wajahku
adalah satu warna
dosa dan nafasku
adalah satu udara
tak ada lagi pilihan
kecuali menyadari
-biarpun bersama penyesalan-
Apa yang bisa diucapkan
oleh bibirku yang terjajah?
sementara ku lihat kedua lenganMu yang capai
mendekap bumi yang menghianatiMu
Tuhanku
erat-erat kegenggam senapanku
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku
Dalam Do'aku
Oleh : Sapardi Djoko Damono
Dalam doaku subuh ini Kau menjelma langit yang semalaman tak
memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima
cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan
menerima suara-suara
Ketika matahari mengambang tenang diatas kepala, dalam doaku
Kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa,
yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil
kepada angin yang mendesau entah dari mana
Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja
yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting
dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah
dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu
Magrib ini dalam doaku Kau menjelma angin yang turun
sangat perlahan dari nun disana, bersijingkat dijalan
dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut,
dahi, dan bulu-bulu mataku
Dalam doa malamku Kau menjelma denyut jantungku.
yang dengan sabar bersitahan tyerhadap rasa sakit yang entah batasnya,
yang setia mengusut rahasia demi rahasia,
yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku
Aku mencintaimu,
itu sebabnya aku tak pernah selesai
mendoakan keselamatanmu
DOA
Oleh : H.B. Jassin
Diatas runtuhan lahir dan batin
oleh gempa peperangan dunia
dalam sedih dan duka dunia berjuang
terlahir Negara Indonesia Merdeka
Semoga bangsa mulia sempurna
senantiasa ingat kepada Tuhan
penjelmaan lahir segala yang indah
di dalam laku dan perbuatan
Ya Allah..Berikan ilham yang suci abadi
dalam pekerjaan bangsa kami
turut membentuk perdamaian dunia
manusia utama lahir dan batin